BAB 1
KOMPONEN UTAMA
SISTEM BASIS DATA
SISTEM
Sebuah sistem adalah
seperangkat komponen yang saling berinteraksi atau saling membentuk suatu
keseluruhan yang utuh atau satu set elemen (sering disebut 'komponen') dan
hubungan yang berbeda dari satu set atau elemen untuk elemen lain.
Studi yang mempelajari sifat
umum dari sistem meliputi teori sistem, cybernetics, sistem dinamis,
termodinamika, dan sistem yang kompleks. Mereka menyelidiki sifat abstrak dari materi sistem 'dan organisasi,
mencari konsep dan prinsip-prinsip yang independen dari jenis domain,,
substansi, atau skala temporal.
Beberapa sistem terbagi menjadi beberapa
karakteristik umum, seperti :
-
Sebuah sistem memiliki struktur, mengandung bagian (atau
komponen) yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan satu sama lain;
-
Sebuah sistem memiliki keberanian, mengandung proses yang
mengubah input menjadi output (materi, energi atau data);
-
Sebuah sistem memiliki interkonektivitas: bagian dan proses
yang dihubungkan oleh hubungan struktural dan / atau perilaku.
-
Struktur Sebuah sistem dan perilaku dapat diurai melalui
subsistem dan sub-proses ke bagian dasar dan langkah-langkah proses.
Sistem Istilah ini juga dapat merujuk kepada
seperangkat aturan yang mengatur struktur dan / atau perilaku. Atau biasanya
dalam konteks sistem sosial yang kompleks,
lembaga istilah digunakan untuk menggambarkan seperangkat aturan yang
mengatur struktur.
SISTEM BASIS DATA
Sebuah sistem database adalah
istilah yang biasanya digunakan untuk membungkus konstruksi dari model data,
sistem manajemen database (DBMS) dan database.
Database adalah tempat yang
mengorganisir data secara logis dan berhubungan. Data disimpan dalam struktur
data dari database. Sebuah DBMS adalah sebuah paket perangkat lunak komputer
yang menyediakan antarmuka antara pengguna dan database atau database. Sebuah
DBMS adalah shell yang mengelilingi sebuah database atau serangkaian database
dan melalui mana semua terjadi interaksi dengan database. Interaksi dipenuhi
oleh sebagian besar DBMS yang ada ke dalam empat kelompok utama:
-
Data Definition. Mendefinisikan struktur data baru untuk
database, menghapus struktur data dari database, memodifikasi struktur data
yang ada.
-
Data Pemeliharaan. Memasukkan data baru ke dalam struktur
data yang ada, memperbarui data dalam struktur data yang ada, menghapus data
dari struktur data yang ada.
-
Data Retrieval. Query data yang ada dengan pengguna akhir dan
penggalian data untuk digunakan oleh program aplikasi.
-
Data Control. Membuat dan pemantauan pengguna database,
membatasi akses ke data dalam database dan pemantauan kinerja database.
Kedua database dan DBMS yang
sesuai dengan prinsip-prinsip model data tertentu. Data model termasuk model
data hirarkis, model data jaringan, model data relasional dan object-oriented
model data.
Sistem
basis data memiliki komponen sebagai berikut :
Berikut
adalah komponen database tersebut:
1. Data
Kata 'data' berasal dari bahasa Yunani yaitu 'datum' yang
berarti fakta. Dalam bahasa Inggris, data bersifat jamak. Sehingga salah bila
kita menyebut data-data. Data bersifat jamak, sedangkan datum bersifat satuan
dan menyusun data. Data disimpan secara terintegritas (integrated), dimana
fakta satu dengan fakta lainnya saling berhubungan. Data dapat dipakai secara
bersama-sama (shared), sehingga kita dapat menggunakan data tersebut tanpa
harus saling mengantri untuk menggunakan data tersebut.
2. Hardware
Merupakan alat atau perangkat komputer yang terdiri dari
monitor, CPUm keyboard. Serta peralatan komunikasi data, dll.
3. Software
Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan data pada
database. Dalam hal ini bisa dikatakan software adalah nyawa. Contoh software
tersebut adalah: Database Management System (DBMS) seperti Oracle Postgre,
MySQL, dll. Sedangkan untuk program aplikasi untuk memanipulasi data, seperti
SQL Editor, dll
4. User
Ialah siapa saja yang menggunakan database tersebut.
Berikut dibagi menjadi 3 klasifikasi untuk pengguna: Database Administrator
(DBA), orang/team yang bertugas mengelola system database secara keseluruhan,
Programmer, orang/team membuat program aplikasi yang mengakses database dengan
menggunakan bahasa pemrograman tertentu, dan End User, orang yang mengakses
database melalui terminal dengan menggunakan query language.
Sistem Basis Data memiliki banyak manfaat seperti :
-
Meminimalkan kerangkapan data (redudancy)
-
Menghilangkan ketergantungan data
pada program – program aplikasi
-
Menstandarkan definisi elemen data
-
Meningkatkan produktivitas
personil sistem informasi
-
Kemandirian data sehingga data
dapat ditata dengan baik
-
Akses Data lebih efisien
-
Integritas dan keamanan data lebih
terjamin
-
Administrasi data lebih kompleks
dan teratur
-
Akses Konkruen dan Crash Recovery
-
Waktu Pengembangan aplikasi
terkurangi
Sistim Database dalam suatu Sistim
Informasi sangat memegang peranan yang penting di mana database merupakan salah
satu komponen (sub sistim) penyusun sistim informasi dan keberadannya sangat
mutlak, di mana nilai dan kualitas sistim informasi sangat ditentukan oleh
nilai dan kualitas sistim database yang digunakan untuk menyusun sistim
informasi tersebut.
a.
Sistim
Database sebagai infrastruktur Sistim Informasi.
Sistim database dan sistim pengelolaan
database (DBMS) berfungsi sebagai infrastruktur sistim informasi yang dibangun
suatu organisasi seperti yang disajikan pada Gambar 4.1 dibawah ini.
Gambar 4.1 Sistim database sebagai infrastruktur SIM
(Sumber : Sutabri, 2003)
b. Sistim database sebagai sarana
efektifitas dan efisiensi SIM
Sistim
database akan mendukung tercapainya efektifitas dan efisiensi sistim informasi
managemen suatu organisasi yang menggunakannya.
Keefektifannya
dapat dilihat dari hal antara lain : data-data disusun dan disimpan dalam
file-file sistim database secara baik dan benar (valid), perangkat lunak yang
digunakan telah diuji kehandalannya (akurat dan benar) sehingga sistim database
mampu memberikan dukungan yang besar ke sistim informasi.
Keefisiennya
dapat dilihat dari hal antara lain :
sistim database dirancang dan dibangun untuk bermacam-macam kebutuhan pengguna
(user needed), mudah digunakan (easy to use), dapat dipakai secara
terpisah atau bersama-sama oleh pemakai (ready
to use), meminimalkan kerangkapan data (avoiding
of redundancy ), data mudah dimodifikasi (database can be modified),
dapat dikembangkan baik volume maupun struktur (volume or structure can be developped).
BAB 2
ABSTRAKSI DATA
ABSTRAKSI DATA
Dalam ilmu komputer, abstraksi adalah proses
dimana data dan program didefinisikan dengan representasi mirip dalam bentuk
dengan makna (semantik), Abstraksi mencoba untuk mengurangi resiko faktor luar
sehingga pemrogram dapat fokus pada beberapa konsep pada suatu waktu. Sebuah
sistem dapat memiliki beberapa lapisan abstraksi dimana makna yang berbeda dan
jumlah detail yang terkena programmer. Sebagai contoh, tingkat rendah lapisan
abstraksi mengekspos rincian dari perangkat keras komputer dimana program
dijalankan, sementara tingkat tinggi lapisan berurusan dengan logika bisnis
dari program.
Definisi dalam bahasa Inggris berikut abstraksi
membantu untuk memahami bagaimana istilah ini berlaku untuk ilmu komputer, IT
dan objek:
-
abstraksi : sebuah
konsep atau ide tidak berhubungan dengan contoh spesifik
-
Abstraksi menangkap
hanya rincian tentang suatu objek yang relevan dengan perspektif saat ini.
Konsep berasal oleh analogi abstraksi dalam matematika. Teknik matematika
abstraksi dimulai dengan definisi matematika, sehingga pendekatan yang lebih
teknis daripada konsep umum abstraksi dalam filsafat. Misalnya, dalam komputasi
baik dan dalam matematika, angka adalah konsep dalam bahasa pemrograman,
seperti yang didirikan dalam matematika. Rincian pelaksanaan tergantung pada
hardware dan software, tapi ini bukan pembatasan karena konsep komputasi nomor
masih didasarkan pada konsep matematika.
Dalam
pemrograman komputer, abstraksi dapat diterapkan untuk mengontrol atau data:
abstraksi Kontrol adalah abstraksi dari tindakan sedangkan data abstraksi
adalah bahwa struktur data.
Abstraksi
kontrol melibatkan penggunaan subprogram dan terkait konsep kontrol arus Data
abstraksi memungkinkan penanganan bit data dalam cara yang berarti. Sebagai
contoh, itu adalah motivasi dasar di balik datatype.
Satu
dapat menganggap gagasan obyek (dari pemrograman berorientasi obyek) sebagai
upaya untuk menggabungkan abstraksi data dan kode.
Definisi
abstrak yang sama dapat digunakan sebagai antarmuka umum untuk keluarga benda
dengan implementasi yang berbeda dan perilaku tetapi yang berbagi arti yang
sama. Mekanisme pewarisan dalam pemrograman berorientasi obyek dapat digunakan
untuk mendefinisikan kelas abstrak sebagai interface umum.
Rekomendasi
bahwa programmer menggunakan abstraksi setiap kali cocok untuk menghindari
duplikasi (biasanya kode) dikenal sebagai prinsip abstraksi. Persyaratan bahwa
bahasa pemrograman menyediakan abstraksi yang cocok juga disebut prinsip
abstraksi.
Penyusun abstraksi data
1.
Level Fisik (Physical Level)
Merupakan
level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya
suatu data disimpan. Melalui level ni, pemakai dapat melihat gambaran struktur
datanya secara terperinci.Pada level ini, pemakai melihat data sebagai gabungan
dari struktur dan datanya sendiri. Pemakai juga kompeten dalam mengetahui
bagaimana representasi fisik dari penyimpanan/pengorganisasian data. Pada level
ini kita berurusan dengan data sebagai teks, sebagai angka atau bahkan himpunan
bit data.
2.
Level Lojik/Konseptual (Conseptual Level)
Merupakan
level berikutnya yang menggambarkan data yang disimpan dalam basis data serta
hubungan anatar data. Pada level ini pemakai dapat mengetahui misalnya data
pegawai yang disimpan atau direpresentasikan dalam beberapa file/tabel, seperti
file pribadi, file pendidikan, file pekerjaan.
3.
Level View (View Level)
Merupakan
level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari basis
data. Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian data/informasi dalam basis
data yang kemunculannya di mata user (pemakai) diatur oleh aplikasi end-user.
Kegunaan level ini adlah untuk menyederhanakan interaksi antara pemakai (user)
dengan sistem.
Gambar
Skema / Diagram Penyusun Abstraksi Data
Dalam Sebuah Sistem Basis data dan Abstraksi
memiliki sebuah kenoktivitas / hubungan antara satu dengan yang lain. Sistem
merupakan pengatur dari sebuah basis data sehingga sebuah basis data dapat
terkondisikan dengan baik dan kurang lebih dapat mengurangi resiko untuk
kerusakan dan terlihat lebih efisien. Sedangkan semua komponen – komponen yang
ada merupakan sebuah awal dari pembentukan sistem basis data, tanpa adanya salah satu dari sebuah komponen
di atas sebuah sistem basis data tidak akan berjalan dan terorganisir dengan
baik karena satu sama lain saling berkaitan dan berkesinambungan. Abstraksi
membuat sebuah basis data terhindar dari resiko gangguan faktor diluar sebuah
sistem basis data.
Referensi / Sumber :
http://my.safaribooksonline.com/book/databases/9788131731925/database-system/ch01lev1sec11
http://msdn.microsoft.com/en-us/library/ms178028.aspx
http://en.wikipedia.org/wiki/Database_system
http://en.wikipedia.org/wiki/System
http://en.wikipedia.org/wiki/Abstraction_%28computer_science%29
http://duniadatabase.blogspot.com/2011/03/komponen-sistem-database.html
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=bagian+penyusun+abstraksi+data&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CC4QFjAA&url=http%3A%2F%2Felista.akprind.ac.id%2Fupload%2Ffiles%2F6833_DiktatSBD.doc&ei=uB4JUYddh9WtB5a7gMgN&usg=AFQjCNHvUgDYroyA26rQf7C3IVSHLhFFkw&bvm=bv.41642243,d.bmk
http://vhiecupied28.blogspot.com/2011/09/manfaat-sistem-basis-data.html
http://materibasisdata.blogspot.com/2012/09/abstraksi-data.html